Senin, 21 Desember 2009

Minggu, 20 Desember 2009

MIX MAX [ Tugas Foto Produk ]

Memanfaatkan cahaya matahari, foto diambil pukul empat sore, dihalaman belakang kontrakan.

Sabtu, 19 Desember 2009

LONELY

MEmanfaatkan cahaya matahari yang menerobos pepohonan, buah diletakin dibagian jalan yang terkena sinar matahari dan hasilnya cukup memuaskan. Thanks buat ide mas AINUL... ide yang tidak pernah terpikirkan olehku...... Lokasi: Kompleks Candi Prambanan

HENING

Masih sangat pagi waktu itu sehingga kabut masih ada, Lokasi: Candi BOROBUDUR, Jawa Tengah

Selasa, 29 September 2009

Minggu, 09 Agustus 2009

SEJARAH FOTOGRAFI

62 LOUIS DAGUERRE 1787-1851

Fotografi! Tak lain dari Louis Jacques Mande Daguerre-lah orang yang di tahun 1830-an berhasil menemukan fotografi praktis.

Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Waktu mudanya dia seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan dia merancang "diograma", barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. Sementara dia menggarap pekerjaan itu, dia menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau cat. Dengan kata lain: kamera!

Tingkat pertama perancangan alat kamera yang bisa berfungsi tidak berhasil. Di tahun 1827 dia ketemu Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba (dan sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka menjadi kongsi. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap tekun meneruskan percobaannya. Menjelang tahun 1837 dia sudah berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya "daguerreotype."

Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada baik Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk. Daguerre merupakan seorang pahlawan saat itu, ditaburi rupa-rupa penghormatan, sementara metode "daguerreotype" dengan cepat berkembang menjadi hal yang digunakan oleh umum. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.

Tak banyak penemuan teknologi yang begitu banyak digunakan awam seperti halnya fotografi. Dia digunakan di hampir tiap bidang penyelidikan ilmu. Begitu juga di bidang industri dan militer. Sarana yang vital di kalangan rakyat biasa, hobbi menyenangkan buat berjuta orang. Fotografi ambil bagian dalam penyebaran penerangan (atau penipuan untuk mengelabui orang lewat informasi palsu), di bidang pendidikan, jurnalistik dan iklan. Berhubung fotografi mampu dengan cepat mengingatkan orang akan masa lampaunya, dia menjadi sarana suvenir dan kenang-kenangan yang tersebar luas. Sinematografi, tentu saja, merupakan perkembangan berikutnya yang punya arti penting-selain melayani dan merupakan sarana hiburan yang tak bisa diabaikan-juga saina banyak digunakan setara dengan foto "diam."

Tak ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang sendirian tanpa ada petunjuk dari orang-orang sebelumnya seperti Daguerre. "Kamera obscura" (alat serupa dengan kamera tetapi tanpa film) telah diketemukan orang delapan abad sebelum Daguerre. Di abad ke-16, Girolamo Cardano membuat langkah menempatkan lensa di muka "kamera obscura" terbuka. Ini merupakan langkah penting menuju lahirnya kamera modern. Tetapi karena bayangan yang dihasilkan tidak tahan lama samasekali, sulitlah dianggap sebuah fotografi. Penemuan pemula lainnya diketemukan tahun 1727 oleh Johann Schulze yang menemukan bahwa garam perak sangat sensitif terhadap cahaya. Meskipun dia gunakan penemuan ini untuk membuat gambar sementara, Schulze tak punya gambaran bagaimana cara semestinya meneruskan gagasannya.

Pendahulu yang dekat dengan apa-apa yang berhasil diperbuat Daguerre adalah Niepce yang kemudian menjadi partner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce menemukan bahwa batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat peka terhadap cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya dengan "kamera obscura," Niepce berhasil membuat foto pertama di dunia (salah satu yang dijepretnya tahun 1826 masih ada hingga sekarang). Atas dasar itu, beberapa orang menganggap Niepce-lah yang layak dianggap sebagai penemu fotografi. Tetapi sistem fotografi Niepce sepenuhnya tidak praktis karena memerlukan tidak kurang dari delapan jam untuk pengambilannya dan itu pun cuma menghasilkan gambar yang guram.

Kamera resmi Daguerre yang diprodusir iparnya, Alphonse Girous, dibubuhi cap yang berbunyi: "Tanpa tanda tangan M. Daguerre dan tanda M. Giroux, tidak terjamin."karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Pada metode Daguerre, gambar direkam di atas lembar yang berlapis "iodide perak". Waktu pengambilan yang dibutuhkan antara 15-20 menit sudah cukup memadai walau berabe bawanya karena berat, toh berguna. Dua tahun sesudah Daguerre mempertunjukkan ciptaannya di depan umum, orang-orang usul penyempurnaan: penambahan "cairan perak" pada "iodide perak" yang peka cahaya. Perubahan kecil ini punya pengaruh banyak mengurangi waktu yang diperlukan buat pemotretan, karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Tahun 1839, sesudah Daguerre mengumumkan secara terbuka hasil penemuan fotografinya, William Henry Talbot, seorang ilmuwan Inggris, memberitahukan pula bahwa dia telah mengembangkan metode fotografi lain, lewat cara pencetakan negatif, seperti dilakukan orang sekarang ini. Menarik untuk dicatat, Talbot sesungguhnya sudah memprodusir alat potret di tahun 1835, dua tahun sebelum keluarnya model Daguerre. Talbot, yang juga melibatkan diri dalam pelbagai proyek, tidak lekas-lekas meneruskan eksperimen fotografinya. Kalau saja hal ini dilakukannya, mungkin sekali dia bisa memprodusir alat potret yang komersil sebelum Daguerre melakukannya, dan bisa dianggap sebagai penemu fotografi.

Tahun-tahun sesudah Daguerre dan Talbot, beruntun dilakukan orang pelbagai penyempurnaan: proses lembaran basah, proses lembaran kering, rol film modern, film berwarna, film bioskop, polaroid dan xerografi. Kendati banyak orang yang terlibat dalam pengembangan fotografi, saya anggap Louis Daguerre-lah orang yang paling banyak beri sumbangan pikiran. Tak ada sistem yang patut dipakai sebelum Daguerre dan sistem yang dikembangkannya paling praktis dan paling diterima secara luas. Lebih dari itu, penyiaran yang luas dari hasil penemuannya merupakan daya dorong buat penyempurnaan-penyempurnaan selanjutnya. Memang benar, fotografi yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan sistem Daguerre, tetapi walaupun misalnya tidak ada penyempurnaan apa pun, toh apa yang dibuat Daguerre sudah dapat dimanfaatkan.

Disadur dari buku : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart

Sabtu, 01 Agustus 2009

Rabu, 08 Juli 2009

SILENT SEA


View dari atas gondola yang terdapat di pantai karnaval Ancol, sedikit menaikan Color balance pake Photo Shop.

Rabu, 10 Juni 2009

SERIUS

Mimik serius seorang anak menggoda ku untuk menekan shuter pda kameraa.

OLD TELEPONE

Di buat BW agar kesan tuanya lebih terasa. Lokasi: Museum Bank Mandiri, Jakarta.

-- NT --

PLANET

Lampu yang sedang menyala di ambil dengan kecepatan 1/2000, agar background yang menggangu menjadi gelap dan hanya lampu yang kelihatan, efeknya sungguh diluar dugaan, lampu yang biasa menjadi sangat cantik seperti miniatur planet. Lokasi: Museum Bank mandiri, Kota Tua, Jakarta

Sabtu, 16 Mei 2009

Lamunan Hidup


Lokasi pelabuhan Sunda Kelapa, seorang buruh angkut sedang melamun, mungkin sedang menunggu kerjaan atau lagi mikirin anak dan istri di rumah. Lokasi: Pelabuhan Sunda Kelapa

Minggu, 19 April 2009

Penerang

Firman itu memang Penerang bagi jalanku

Sendiri


Hanya rumput liar, kebetulan habis ujan dan matahari sore itu sangat mendukung jadinya seperti ini. Lokasi : Kebun Binatang Ragunan, Jakarta

Melaju dengan sepedaku

Lagi belajar teknik panning (masih banyak kekurangannya), Terimakasih buat Mas Agung yang mengajarkan teknik ini kepadaku (Walau hanya sharing tapi sangat bermanfaat).

Sabtu, 18 April 2009

Sahabat Sejati

Sepasang sahabat sedang berbincang asyik sambil bermain ayunan, gak tau lagi ngomongin apa sepertinya serius sekali, klo lihat momen kayak gini ingin rasanya kembali ke masa lalu..hehehehehehehe

Refleksi Langit

Foto ini diambil pas pulang kampung ke Kal-Bar, Memang lagit tanpa polusi sungguh luar biasa biru n bening, Lokasi Ngabang (Kalimantan Barat).

Monumen Nasional

Monas diwaktu malam, sengaja mengambil komposisi seperti ini agar lampu dapat menuntun pandangan mata menuju monas

Pohon Besar

Memanfaatkan back Light yang dipancarkan oleh lampu taman dibelakang pohon, ternyata hasilnya lumayan juga, Lokasi Monas (Jakarta).

Museum Fatahilah


Dua Generasi



Kakek penjual alat sulap sederhana (terbuat dari kertas) sedang mengajarkan gadis kecil ini bagai mana trik sulapnya, satu lembar kertas sulap Rp. 1.000,- Akrab sekali ya.......

Lelah Menunggu


Bapak pemilik sepeda sewaan, sepertinya sudah lelah menunggu penyewa....

Menunggu di Sewa



Sepeda onthel sedang menunggu disewa, klo gak salah Rp. 20.000,- sepuasnya buat putar-putar kawasan Kota Tua ( Jakarta )

Pemakan api

Pemain kuda lumping sedang melakukan atraksi memakan api, masih di Kota Tua, Jakarta

BOCAH

Jangan ampe salto ya

Merenung

Sedang merenung,anak jalana di kawasan kota Tua

Nasibku

Seorang ibu (Pemulung) yang terlihat kebingungan, ekspresinya campur aduk